Majalah satire asal Prancis itu dianggap tidak memiliki empati terhadap para korban gempa Italia pekan lalu. Dikutip dari AFP, akhir pekan lalu, majalah ini menampilkan dua tokoh yang digambarkan sebagai korban gempa, lengkap dengan darah di baju dan kepala mereka.
Di atas kepala korban gempa yang berdarah-darah terdapat tulisan 'penne tomato sauce', sementara di kartun wanita yang wajahnya berlumuran darah ada tulisan 'penne gratin'. Tak hanya itu, di sebelah mereka ada tumpukan jenazah dengan tulisan 'lasagne'.
Secara tertulis, para kartunis menggambarkan korban gempa Italia seperti makanan khas Italia yang selalu mengandung saus tomat, pasta dan lasagna. Tentu saja kartun-kartun itu memicu kemarahan masyarakat dan pemerintah Italia.
"Gambar tersebut sungguh memuakkan," ujar Menteri Kehakiman Italia Andrea Orlando.
Ketua Senator Italia Pietro Grasso mengaku kalau dia sebenarnya menghargai kebebasan satire dan ironi dalam karya Charlie Hebdo. Namun, dia merasa kali ini tindakan mereka kelewat batas.
"Saya juga bebas mengatakan kalau ini semua menjijikkan," serunya.
Gempa Italia yang terjadi 24 Agustus lalu menewaskan lebih dari 300 orang. Gempa berkekuatan 6,2 skala richter tersebut menghancurkan beberapa kota indah di Italia.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon